Kecakapan hidup merupakan padanan kata dari life
skills. Secara teoritis setiap ada tambahan keterampilan baru bagi
seseorang maka ia akan lebih berdaya diri. Terdapat banyak definisi dari
kecakapan hidup. Menurut Slamet PH, kecakapan hidup didefinisikan sebagai
kecakapan untuk bekerja selain kecakapan untuk berorientasi ke jalur akademik.
definisi lain menyatakan kacakapan hidup sebagai kemampuan, kesanggupan, dan
keterampilan yang diperlukan oleh seseorang agar mampu berdaya diri untuk
melanjutkan kehidupan dengan bahagia.
Pendidikan kecakapan hidup itu mempunyai
tujuan untuk mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan, meningkatkan
kualitas hidup dan memberikan manfaat bagi peserta didik, masyarakat,
pemerintah daerah.(WHO tahun 1997)
Terdapat
beragam pendapat mengenai kecakapan-kecakapan yang diperlukan oleh seseorang
dalam kehidupannya, misalnya: Menurut Malik Fajar yang dikutip oleh Slamet PH
(2002) mendefinisikan kecakapan hidup sebagai kecakapan untuk bekerja selain
untuk berorientasi kejalur akademik. Definisi ini menunjukan bahwa kecakapan
hidup merupakan kecakapan untuk bekerja atau kecakapan vokasional dan sekaligus
kecakapan untuk melanjutkan pendidikan (kecakapan akademik). Menurut Slamet PH
kecakapan hidup dibagi menjadi dua yaitu: kecakapan dasar yang merupakan
kecakapan yang bersifat universal tidak tergantung waktu dan ruang, dan
kecakapan instrumental yang merupakan kecakapan yang terkait dengan akses atau
penggunaan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi sehingga bisa berubah sesuai
dengan perkembangan lingkungan.
Menurut Hopson dan Scally yaitu
kecakapan membaca, menulis dan berhitung, kecakapan mencari informasi,
kecakapan berpikir dan memecahkan masalah secara konstruktif, kecakapan
mengeksplorasi potensi dirinya dan mengembangkannya, kecakapan mengatur waktu,
kecakapan mengembangkan minat, nilai dan keyakinan diri, kecakapan merumuiskan
tujuan yang akan dicapai, dan kecakapan untuk mengatur stres.
Menurut Tim BBE (2002:31-32) ada
lima bidang kecakapan hidup yaitu:
1). Kecakapan
mengenal diri (self awareness): semakin tinggi kesadaran seseorang
terhadap dirinya, maka orang tersebut akan cenderung semakin mematuhi hukum dan
norna-norma masyarakat, tingkah lakunya strategis dan biasanya bisa diterima
oleh masyarakat. Pendapat lain mengatakan bahwa kecakapan mengenal diri
meliputi tiga hal yaitu kesadaran emosi yang berarti mengakui emosi seseorang
dan akibatnya, penilaian diri secara akurat yang berarti mengetahui kekuatan
dan keterbatasan dirinya, dan percaya diri yang berarti kepastian tentang
kemampuan dan harga dirinya.
2). Kecakapan
sosial yang mencakup kecakapan komunikasi dengan empati dan kecakapan
bekerjasama. Pendapat lain yaitu kecakapan mempengaruhi, berkomunikasi,
kepemimpinan, sebagai katalisator pegeseran, manajemen konflik, membangun
hubungan, bekerjasama, dan kemampuan sebagai tim.
3). Kecakapan
berpikir yang meliputi kecakapan menggali dan menemukan informasi, kecakapan
mengolah informasi dan mengambil keputusan, serta kecakapan memecahkan masalah
secara kreatif.
4). Kecakapan
akademik yang merupakan kecakapan dalam berpikir dengan terkait yang bersifat
akademik atau keilmuan yang mencakup antara lain: kecakapan melakukan
identifikasi variabel, kecakapan menjelaskan hubungan antara variabel,
merumuskan hipotesis, dan kemampuan merancang penelitian dan malaksanakan
penelitian.
5). Kecakapan
vokasional atau kecakapan kejuruan yaitu kecakapan yang terkait dengan bidang
pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. Pengembangan kecakapan
vokasional dalam perspektif pendidikan karir bisa dibagi beberapa tahap yaitu:
kesadaran terhadap karir, orientasi karir, persiapan karir, perencanaan karir,
dan pengembangan karir.
Menurut Sarbiran (2002) kecakapan
hidup seseorang dapat ditentukan oleh jenjang ketrampilan yang dikuasainya.
Masih menurut Sarbiran apabila kecakapan hidup diartikan sebagai ketrampilan
hidup, ada 9 macam ketrampilan yaitu: (1) keterampilan bahasa, (2) keterampilan
ruang,(3) keterampilan seni,(4) keterampilan gerak,(5) keterampilan
interpersonal,(6) keterampilan intrapersonal,(7) keterampilan penalaran,(8)
keterampilan spiritual/dalam melaksanakan atau mempraktekkan ajaran agamanya,
dan (9) keterampilan menguasai emosi (emotional intelegence).
Dalam
pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup harus berprinsip pada empat pilar,
yaitu:
1). learning
to know (belajar untuk memperoleh pengetahuan)
2). learning
to do (belajar untuk dapat berbuat/melakukan pekerjaan)
3). learning to be (belajar untuk menjadikan dirinya menjadi orang
yang berguna)
4). learning
to live together (belajar untuk dapat hidup bersama orang lain)
0 komentar:
Speak Up Your Mind...
Komentar Anda Sangat Kami Hargai... Maka Berkomentarlah dengan Sopan...