Pendidikan Kecakapan hidup (life skills)

Selasa, 14 Februari 2012


  Kecakapan hidup merupakan padanan kata dari life skills. Secara teoritis setiap ada tambahan keterampilan baru bagi seseorang maka ia akan lebih berdaya diri. Terdapat banyak definisi dari kecakapan hidup. Menurut Slamet PH, kecakapan hidup didefinisikan sebagai kecakapan untuk bekerja selain kecakapan untuk berorientasi ke jalur akademik. definisi lain menyatakan kacakapan hidup sebagai kemampuan, kesanggupan, dan keterampilan yang diperlukan oleh seseorang agar mampu berdaya diri untuk melanjutkan kehidupan dengan bahagia.
 Pendidikan kecakapan hidup itu mempunyai tujuan untuk mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup dan memberikan manfaat bagi peserta didik, masyarakat, pemerintah daerah.(WHO tahun 1997)
Terdapat beragam pendapat mengenai kecakapan-kecakapan yang diperlukan oleh seseorang dalam kehidupannya, misalnya: Menurut Malik Fajar yang dikutip oleh Slamet PH (2002) mendefinisikan kecakapan hidup sebagai kecakapan untuk bekerja selain untuk berorientasi kejalur akademik. Definisi ini menunjukan bahwa kecakapan hidup merupakan kecakapan untuk bekerja atau kecakapan vokasional dan sekaligus kecakapan untuk melanjutkan pendidikan (kecakapan akademik). Menurut Slamet PH kecakapan hidup dibagi menjadi dua yaitu: kecakapan dasar yang merupakan kecakapan yang bersifat universal tidak tergantung waktu dan ruang, dan kecakapan instrumental yang merupakan kecakapan yang terkait dengan akses atau penggunaan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi sehingga bisa berubah sesuai dengan perkembangan lingkungan.
           Menurut Hopson dan Scally yaitu kecakapan membaca, menulis dan berhitung, kecakapan mencari informasi, kecakapan berpikir dan memecahkan masalah secara konstruktif, kecakapan mengeksplorasi potensi dirinya dan mengembangkannya, kecakapan mengatur waktu, kecakapan mengembangkan minat, nilai dan keyakinan diri, kecakapan merumuiskan tujuan yang akan dicapai, dan kecakapan untuk mengatur stres.
           Menurut Tim BBE (2002:31-32) ada lima bidang kecakapan hidup yaitu:
1).     Kecakapan mengenal diri (self awareness): semakin tinggi kesadaran seseorang terhadap dirinya, maka orang tersebut akan cenderung semakin mematuhi hukum dan norna-norma masyarakat, tingkah lakunya strategis dan biasanya bisa diterima oleh masyarakat. Pendapat lain mengatakan bahwa kecakapan mengenal diri meliputi tiga hal yaitu kesadaran emosi yang berarti mengakui emosi seseorang dan akibatnya, penilaian diri secara akurat yang berarti mengetahui kekuatan dan keterbatasan dirinya, dan percaya diri yang berarti kepastian tentang kemampuan dan harga dirinya.
2).     Kecakapan sosial yang mencakup kecakapan komunikasi dengan empati dan kecakapan bekerjasama. Pendapat lain yaitu kecakapan mempengaruhi, berkomunikasi, kepemimpinan, sebagai katalisator pegeseran, manajemen konflik, membangun hubungan, bekerjasama, dan kemampuan sebagai tim.
3).     Kecakapan berpikir yang meliputi kecakapan menggali dan menemukan informasi, kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan, serta kecakapan memecahkan masalah secara kreatif.
4).     Kecakapan akademik yang merupakan kecakapan dalam berpikir dengan terkait yang bersifat akademik atau keilmuan yang mencakup antara lain: kecakapan melakukan identifikasi variabel, kecakapan menjelaskan hubungan antara variabel, merumuskan hipotesis, dan kemampuan merancang penelitian dan malaksanakan penelitian.
5).  Kecakapan vokasional atau kecakapan kejuruan yaitu kecakapan yang terkait dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. Pengembangan kecakapan vokasional dalam perspektif pendidikan karir bisa dibagi beberapa tahap yaitu: kesadaran terhadap karir, orientasi karir, persiapan karir, perencanaan karir, dan pengembangan karir.
           Menurut Sarbiran (2002) kecakapan hidup seseorang dapat ditentukan oleh jenjang ketrampilan yang dikuasainya. Masih menurut Sarbiran apabila kecakapan hidup diartikan sebagai ketrampilan hidup, ada 9 macam ketrampilan yaitu: (1) keterampilan bahasa, (2) keterampilan ruang,(3) keterampilan seni,(4) keterampilan gerak,(5) keterampilan interpersonal,(6) keterampilan intrapersonal,(7) keterampilan penalaran,(8) keterampilan spiritual/dalam melaksanakan atau mempraktekkan ajaran agamanya, dan (9) keterampilan menguasai emosi (emotional intelegence).
Dalam pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup harus berprinsip pada empat pilar, yaitu:
1).   learning to know (belajar untuk memperoleh pengetahuan)
2).   learning to do (belajar untuk dapat berbuat/melakukan pekerjaan)
3).   learning to be (belajar untuk menjadikan dirinya menjadi orang yang berguna)
4).   learning to live together (belajar untuk dapat hidup bersama orang lain)
Share this article :

0 komentar:

Speak Up Your Mind...

Komentar Anda Sangat Kami Hargai... Maka Berkomentarlah dengan Sopan...

 
Created By : SYSaputra (Team I.T PIK Brain) beserta Seluruh Anggota PIK Brain. Copyright © 2011 - 2012. PIK Brain - All Rights Reserved